Langsung ke konten utama

SEMERU dan PENCERAHAN ku.

Semeru. 3676 Mdpl.
puncak tertinggi di jawa. dengan puncak nya, MAHAMERU. 
dan kawah yang masih aktif, yang namanya tersebut di dalam pewayangan. 
kawah JONGGRING SALOKA. ....
bagi para pecinta alam, semeru nampak seperti tempat yang wajib di kunjungi dan di taklukkan.

( sepertinya aku harus mulai berhenti menulis dengan cara dan kalimat2 yang biasa di tulis oleh para penulis artikel2 travelling dan wartawan, lalu mulai menulis dengan serampangan. dengan cara ku sendiri. agar ide2 juga lintasan pemikiran dan kalimat yang datang di kepala ku, cepat sampai ke monitor tanpa terpause di kibord. )

semeru sekarang bukan lagi gunung yang pernah aku daki (dulu) dengan hanya bermodalkan uang 100ribu rupiah, itu pun dari hasil menggadaikan tape-compo ku ke seorang kawan, yang harus ku tebus 2 bulan kemudian atas subsidi dari ibuku. ... 
100 ribu rupiah.waktu aku turun, di dompetku masih tersisa uang 50rb rupiah.
jika mengingat hari itu dan membandingkan nya dengan sekarang, seharusnya aku bersyukur masih sempat mendaki ke semeru ketika harga tiket dan birokrasi yang di terapkan oleh pemerintah terhadap tempat wisata itu masih begitu sederhana dan terjangkau.

















tapi ya sudah lah ......
aku sedang tak ingin membicarakan tentang hal itu. tentang mahal nya hobi mendaki gunung sekarang.
ato tentang sedang ngetrend nya status pencinta alam, hingga membuat gunung2 ato puncak2 tertinggi di indonesia menjadi magnet bagi ribuan pendaki. apalagi jika 17 agustus tiba. semeru tiba2 berubah menjadi pasar malam, sampai ke puncak nya.
.... aku sedang tak ingin membahas itu.

aku ingin rendevous.
bercerita tentang pendakian ku ke semeru untuk pertama kalinya.
aku sudah cerita berapa modal ku untuk naik ke sana, darimana ku dapat, dan berapa yang tersisa di dompet pas aku pulang. ada lagi satu hal yang menarik, bahkan mungkin menjadi titik balik dalam kehidupan ku saat itu: bertemu dengan seorang backpacker dari yunani.

namanya PAVLOS.
kita ketemu pas aku dan kawan2 ku baru tiba di malang. terminal arjosari.
dia sendirian. carrier nya carrier type lama. seperti carrier2 ALPINA yang besar dan kaku tanpa cover.
aku taksir ukuran carrier nya 80-90liter. besar dan lucu. lucu sebab di belakang nya tergantung jepitan pemanggang ikan yang berbentuk seperti raket itu. dari terminal arjosari untuk sampai ke tumpang - terminal selanjutnya - kita naik angkot. dan pavlos masuk satu angkot dengan kita. dengan bahasa inggris yang terbata-bata dan juga separuh bahasa tarzan, kita mulai mengobrol.
...... waktu itu aku sedang gemarnya melinting tembakau untuk merokok. sebab sebagai seorang pengangguran, tembakau lintingan lebih hemat daripada rokok jadi. aku tawarkan dia lintingan dengan sedikit bercanda kalo yang ku bawa itu marijuana. dia menolak. " i don't smoke ".
BULE dan TAK MEROKOK !!! oke lah .....
( kanget. sebab jaman itu kepala ku di penuhi streotip bule2 dari tipi yang free dan hedon ).

sesampainya di ranupane - pos pendakian I semeru - kita istirahat, sebelum melanjutkan pendakian esok pagi. aku dan kawan2 ku beristirahat di pos administrasi, dan pavlos....
pavlos menurunkan carrier nya di beranda samping, bersiap untuk tidur di dingin nya desa ranupane yang hampir mencapai 5'celcius, dengan hanya berselimutkan ALUMUNIUM FOIL sebesar sarung yang di tangkupkan ke atas tubuh nya, mirip sak2 semen yang di tutupi jas hujan di luar rumah.merana.

di ranu kumbolo - danau di tengah gunung semeru yang terkenal itu - yang juga merupakan pos II, tempat para pendaki biasa nya ngecamp dulu sambil berfoto2 ria, kami ketemu lagi dengan pavlos. malam itu baru kita tahu dari pavlos bahwa dia ke indonesia tak hanya ke semeru. dia barusan dari gunung marapi di sumatera -klo tak salah- kmudian ke jakarta, lalu menjual tenda nya sebagai ongkos ke semeru. maka, di semeru yang beku ini walhasil dia hanya akan berselimut alumunium foil selembar itu.

kegilaan2 pavlos tak berhenti disitu. dia ternyata, tak membawa kompor, nesting, ato peralatan masak apapun. dia mengandalkan seluruhnya ke alam. memasak dari api unggun. dia tak merokok. tak minum alkohol. peralatan makan nya cuma sebuah gelas alumunium ukuran setengah liter. edan .....
dan makan nasi di campur kayu manis. menguyah bawang putih. membuat susu yang di campur cengkeh dan kayu manis. edan .....
..... aku seorang shaman katanya,
apakah sudah ku jelaskan kalo dia itu gimbal. yaaaa ..... shaman berambut gimbal.
seorang rastafara yang tak merokok tak minum alkohol dannnn... melakukan yoga.
apa agama mu?
agama ku : UNIVERSE. katanya ....
sambil menunjukka sebuah batu yang dia bawa dari marapi, yang, kata dia, masih menyimpan energi gunung itu.

ya ya ya ......
aku, yang waktu itu baru saja lulus SMA. dengan pikiran yang masih kolot.
bertemu dengan orang semacam pavlos.
backpacker exentrik. seorang yang mengaku shaman.
.... bule gila !!!!! kata kawan2 ku.....

dan, karena kita - khusus nya aku - sudah dekat dengan pavlos.
- kbetulan dari serombongan ku, aku bahasa inggris nya paling gak banyak bahasa tarzan nya -
pas kita pulang aku tawarin pavlos agar ikut rombongan kita sampai ke surabaya.
karena dia harus balik ke jakarta - sebab visa nya hampir habis- via surabaya naik kereta. kereta ekonomi.
dan, sebagai orang indonesia yang terkenal ramah dan bangga dan merasa hebat kalo punya kenalan bule,
aku ajak si pavlos nginep di rumah ku.
.... dasar si pavlos backpacker dan bule kere, tentu saja dia oke.


untung rumah ku di surabaya terletak di pesisir pantai kenjeran.
pagi2 dia bangun. ke toilet. kebingungan.
kenapa? tanya ku ...
" i need a toilet paper?"
ohh... tisu. oke.
kemudian kita ke pantai. menemani dia ritual: yoga.
agak siangan dia ku antar ke stasiun. tapi sebelum itu, dia mau nukerin uang dollar terakhir nya.
satu2nya dollar yang tersisa di dompet nya. dollar yang lusuh. 100dollar.
bahkan money changer pun menolak dollar itu. terlalu lusuh. dan bukan dollar cetakan terbaru.
akhirnya dia menukarnya di toko emas, sebab katanya, di toko emas kita bisa nego nilai tukarnya.

jaman itu belum ada hape.
jadi dia memberiku alamat e-mail. email, di jaman dimana p.c masih barang mahal, seperti sebuah
barang yang aneh bagiku. tapi tetap ku simpan. dan aku memberinya alamat rumahku. dan dia berjanji akan mengirimi ku kartu pos atau surat jika dia sudah sampai di rumah.

e-mail. bule.
bule. punya teman bule itu sudah sangat hebat. lebih hebat lagi kalo bisa berkoresponden dengan nya.
... jadi, di mulailah perkenalan ku dengan dunia komputer. dunia cyber.
...... aku ke warnet. baru pertama kali itu aku ke warnet. waktu itu mungkin microsoft masih pentium 4.
bertanya ke operator: " mas, saya mau buka email ini " , sambil nunjukin alamat email pavlos.
" oke mas, password nya apa?"
" saya gak di kasih password nya, cuma ini thok "
" ini email siapa mas?"
" email kawan saya, saya mau kirim email ke dia "
" oohh... mas mau kirim email kesini. ya berarti mas harus bikin email dulu ".
" cara bikin email gimana mas ".
" mas booking aja dulu 1 jam, nanti saya ajari "
" oke mas ".
.........
" ini nyalain komputer nya gimana mas?"
" masuk internet nya gimana?"
" daftar nya gimana?"
......
 si operator bolak balik dari mejaku ke meja operator.
meja ku meja operator.
.....
dan, satu jam kemudian. aku belum bisa bikin email.
" besok aja balik lagi mas "....
" oke"
.....
beberapa kali ke warnet. beberapa minggu kemudian.
aku tak peduli tentang email. dunia cyber lebih asyik.
situs2 itu seperti jendela dunia baru selain buku.
.... aku ke asyikan dengan internet. kadang sampai jam 3pagi aku baru pulang ke rumah.
dan pavlos. dia menajawab email ku, juga mengirimi ku kartu pos juga foto2 nya dari afrika.
dibandingkan dengan kartu pos itu, internet lebih mengasyikkan.
membuat ku kecanduan.
.....
dan, baru beberapa tahun kemudian aku tersadar. betapa jalan hidup ku begitu hebat.
aku bertemu bule shaman dari yunani. yunani.
tempat lahir nya filsafat2 besar. aristoteles. sokrates. plato. dll ....
dan dari pavlos, aku berkenalan dengan internet. sebuah dunia baru. seperti para filsafat itu yang menjabarkan pemikiran2 baru untuk dunia. begitupun pavlos bagiku.
dia seolah2 dikirim ke aku untuk membuka cakrawala baru padaku. agar aku bisa belajar hal2 baru.
meskipun hal itu hanya sebuah pengetahuan tentang internet via email nya.
.... aku merasa telah mendapatkan pencerahan langsung dari pusat nya para pencerah barat lahir.
yunani.
...... pavlos....
terimakasih. thanks to UNIVERSE, your RELIGION that sent you to me.
accros the ocean and the sky.
..... thank you.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BOOKHIVE kulonuwon di SURABAYA

Kemudian kita taruh rak2 buku itu dipojokan2 ruang publik agar masyarakat bebas membaca dan mengakses pengetahuan sembari mereka mengantre atau nyantai menunggu sesuatu. Begitulah ... Seseorang atau sebuah komunitas punya ide yang nampaknya utopis tapi persetanlah ... Ide harus di wujudkan. Meskipun nanti akhirnya rak2 itu hanya menjadi semacam pemanis atau semacam formalitas sebuah instansi agar dipandang berbudaya. Ya ... Konsep menempatkan rak2 buku lengkap dengan buku2 bacaan ringan di ruang publik memang  bukan hal baru. Lalu apa yg membedakan #bookhive dgn semisal perpus gratis yg digagas pak sutopo tukang becak di jogja, pak sugeng hariyono tukang tambalban di lampung, dan fauzi tukang jamu dari sidoarjo, atau lapak2 baca gratis semacam ALS ( ALIANSI LITERASI SURABAYA) yg melapak dibeberapa spot taman kota surabaya dengan deg2an karena seringkali berhadap2an dengan aparat keamanan karena dianggap mengganggu estetika taman kota. Apa bedanya? Apa beda esteh

Hujan kesedihan

Siapa yang bisa menyalahkan orang2 yang melekatkan kesedihan pada hujan?. ...... ketika adam terlempar ke bumi, terpisah dari tulang rusuk nya sendiri kemudian hujan yang pertama baginya datang, apa yang ia lakukan? Mungkin dari sanalah hujan mendapatkan peran sebagai kembaran kesedihan. ..... Aku tak ingin memberi mu kesedihan lewat hujan. Kau sendiri yang tiba2 mengirim pesan pendek padaku, berkata: aku takut pada kesepian. Aku takut hujan yang menambah panjang kesepian. Aku takut hujan yang menambah panjang kesepian yang selalu berujung pada kesedihan. ..... bukan hujan yang memperpanjang kesepian. Bukan kesepian yang memojokkan mu pada kesedihan. Bukan pula hujan yang melahirkan kedua nya. Tapi kamulah penyebab nya ..... Kau lah yang tak juga beranjak dari kesedihan yang kau bangun sendiri. Kesedihan yang Kau pupuk dengan kebahagiaan2 semu. Kebahagiaan yang kau peras dari kesedihan orang lain. ....

Janji menulis puisi

Anggaplah ini janji .... Tapi kau tak punya kewajiban menagih. Setelah pertemuan ini, aku ingin menulis puisi. Tentang apa, itu perkara nanti. Sebab aku menolak kau remehkan. Aku tak mau kau anggap, sekedar, kenangan. Kenangan pada meja. Pada cangkir cafe yang wah. Pada pigura yang terpampang di dinding-dinding tua. Aku menolak kau banding-bandingkan dengan rasa kopi favorit mu. Kopi pahit yang punya nama asing itu yang tak pernah ku ingat itu. Setelah pertemuan ini ... Setelah pertemuan ini, kemana kau akan pergi? Kemana kau akan pulang? Mengapa kau tak menanyakan dua hal itu padaku? Kau tak perlu bertanya: Puisi ini untuk ku atau siapa? Nanti saja ku jawab kalau puisi itu sudah jadi.  Atau tak jadi. Kalau tak jadi, itu lebih baik. Aku tak berhutang apapun padamu. Dan kau tak perlu menagih apapun ke aku. .... Kau ku bebaskan membanding bandingkan ku dengan segala perabot dan tetek bengek kenangan mu. @kampoengILMU 26/05/14