Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2014

Rencana Berciuman ( sebuah sajak KIKI SULISTYO )

Rencana Berciuman   ke tempat gelap,  ke tempat lembab kita bakal berlatih  memainkan sulap bibirmu yang fasih melafal puisi   bibbirku yang letih meliurkan sunyi   bagaimana bila kita tukar keduanya   agar kau mengerti rasanya sendiri   dan aku memahami lekuk-liku puisi  tapi tunggu, ada sekerumun pemabuk di situ   ada anjing yang terkejut oleh bau tubuhmu   kita bicara sebentar tentang halaman sebuah koran   atau pengarang yang mencuri cerita orang   kalau pemabuk telah pindah   dan anjing berlari tak tentu arah   lafalkan puisi itu sementara sunyi  berkerumun di bibirku  ingat, pada saat yang tepat   keduanya bakal bertukar tempat   puisimu berayun di sunyi bibirku   sunyiku berdentum di bibir puisimu   2013 sajak2 kiki yang lain ada di puisikompas.wordpress.com/2013/01/29/puisi-kiki-sulistyo-2/

Ku tunggu BEKAS mu.

Karena aku cuma bisa membeli buku bekas, seringkali aku terlambat mengetahui kalo ternyata sebuah buku yang lagi booming itu kadang memang bagus. Tak selalu murahan ceritanya, seperti perkiraan ku. Dimulai dari saman, yang konon, adalah tonggak novel kontemporer indonesia, yang bahkan ketika kemunculan nya di kupas beberapa halaman di koran kompas. Meskipun itu tak bisa di lepaskan dari kedekatan ayu utami dengan sebuah komunitas yang, konon, berafiliasi dgn penerbit kompas sendiri. Dan juga terlepas dari kontroversi2 yang mengikuti kehadiran saman di dunia sastra indonesia. Saman klo tak salah terbit pertamakali tahun 1994. dlm pembukaan nya, ayu utami menyebut novel ini adalah sebuah fragmen dari sebuah novel lain. itu 4 tahun sebelum reformasi. Kemudian reformasi datang dan mungkin -ini cuma analisa bodoh ku- novel yang lain itu tak tergarap karena peta politik berubah. Kebebasan berbicara datang. Semua bebas berekspresi. lalu ayu membuat novel lain yg berlatar belakang reformasi