Anggaplah ini janji ....
Tapi kau tak punya kewajiban menagih.
Setelah pertemuan ini, aku ingin menulis puisi.
Tentang apa, itu perkara nanti.
Sebab aku menolak kau remehkan.
Aku tak mau kau anggap, sekedar, kenangan.
Kenangan pada meja.
Pada cangkir cafe yang wah.
Pada pigura yang terpampang di dinding-dinding tua.
Aku menolak kau banding-bandingkan dengan rasa kopi favorit mu.
Kopi pahit yang punya nama asing itu yang tak pernah ku ingat itu.
Setelah pertemuan ini ...
Setelah pertemuan ini, kemana kau akan pergi?
Kemana kau akan pulang?
Mengapa kau tak menanyakan dua hal itu padaku?
Kau tak perlu bertanya:
Puisi ini untuk ku atau siapa?
Nanti saja ku jawab kalau puisi itu sudah jadi.
Atau tak jadi.
Kalau tak jadi, itu lebih baik.
Aku tak berhutang apapun padamu.
Dan kau tak perlu menagih apapun ke aku.
.... Kau ku bebaskan membanding bandingkan ku
dengan segala perabot dan tetek bengek kenangan mu.
@kampoengILMU 26/05/14
Komentar
Posting Komentar