Langsung ke konten utama

men-SABRANG-i MOWO

Taruhlah bahwa pusat dari maiyah adalah caknun sebagai "perantara wahyu" bagi jamaah nya. Yg datang, berbicara, ngobrol, menyesuakan diri dengan kapasitas mindset dan kondisi ruang-waktu mereka.

Jaman berubah. Ketika retorika2 caknun tak lagi cukup atau katakan lah sudah terlalu oldfashion utk mengisi ceruk kepala audiens maiyah yg juga, seperti jaman, juga berubah, maka kedatangan seorang penerus, seorang "mesiah" diharapkan hadir.

Mesiah dalam konteks mas sabrang ini bukan person yang hendak melawan kejahiliyaan jaman sebelumnya tapi seorang individu yang kita andaikan bisa menjadi seorang yang RAGING AGAINTS THE MACHINE.



Seorang yg datang menyelamatkan, memberi pencerahan bagi manusia dari kekacauan abad mesin. Abad materialisme. Abad matematika. Bukan lagi abad mistisme dan irasionalitas.

Mas SABRANG MOWO DAMAR PANULUH, hadir tepat pada waktunya, saya kira.

seperti penafsiran dari nama lengkapnya:
MENYEBRANGI BARA API UNTUK KEMUDIAN MENJADI CAHAYA PENERANG.

Kata MOWO yang tersemat dalam nama mas sabrang ini jangan2 adalah CAK NUN sendiri !!

MOWO atau bara, seandainya benar bahwa itu caknun, menjadi semacam rintangan yang harus sabrang lewati sebelum dia bisa menjadi penerus yang sah bagi cak nun.

Soal kenapa sabrang kuliah di jurusan ilmu exsact bukannya ilmu2 sosial atau humaniora, itu sebuah misteri sendiri. Apakah itu pilihan sabrang ato refrensi caknun.

Seandainya mas sabrang ini lebih fasih berbicara di level kelimuan yang sama dgn cak nun, bisa jadi maiyah tak lagi menarik.
Meskipun pembicara2 di forum maiyah bukan hanya sebatas sabrang dan caknun tapi banyak orang2 dari multi disiplin keilmuan yang berbeda.

Kehadiran mas sabrang di forum maiyah paling tidak bisa memberi asupan antibiotik versi baru. Jamaah maiyah diberi spektrum yang lebih luas dari "kebenaran" melalui analogi2 matematika dan ilmu2 fisika yang bisa jadi jarang dibahas oleh cak nun.

Melalui mas sabrang ( apalagi di video2 yutub yg mengundang dia ) kita seolah2 seperti melihat cak nun dengan baju yang berbeda tapi dengan soul yang sama.

Kebajikan2 dan petuah hidup yang diperas dari dunia yang sama tapi melalu filter yang berbeda.

Tak jarang kita terpaku dan gagap mendengar omongan2 mas sabrang. Idiom2 dan terminologi eksact, matematika, sains, fisika, nuklir dan juga musik yg gagal secara langsung kita pahami. Seperti melihat seorang ODGJ yg nyerocos soal dunia batin nya sendiri.

Meskipun bagi sebagian orang, mas sabrang kelihatan aneh, terlalu ndakik, tapi justru inilah DAMAR yang berhasil dibawa oleh dia setelah
men-SABRANG-i MOWO tadi.

Agar bisa menjadi PANULUH, buat jamaah maiyah atau indonesia secara luas.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

BOOKHIVE kulonuwon di SURABAYA

Kemudian kita taruh rak2 buku itu dipojokan2 ruang publik agar masyarakat bebas membaca dan mengakses pengetahuan sembari mereka mengantre atau nyantai menunggu sesuatu. Begitulah ... Seseorang atau sebuah komunitas punya ide yang nampaknya utopis tapi persetanlah ... Ide harus di wujudkan. Meskipun nanti akhirnya rak2 itu hanya menjadi semacam pemanis atau semacam formalitas sebuah instansi agar dipandang berbudaya. Ya ... Konsep menempatkan rak2 buku lengkap dengan buku2 bacaan ringan di ruang publik memang  bukan hal baru. Lalu apa yg membedakan #bookhive dgn semisal perpus gratis yg digagas pak sutopo tukang becak di jogja, pak sugeng hariyono tukang tambalban di lampung, dan fauzi tukang jamu dari sidoarjo, atau lapak2 baca gratis semacam ALS ( ALIANSI LITERASI SURABAYA) yg melapak dibeberapa spot taman kota surabaya dengan deg2an karena seringkali berhadap2an dengan aparat keamanan karena dianggap mengganggu estetika taman kota. Apa bedanya? Apa beda esteh

RESEP SEHAT ALA PAK ANTOK

1. 1 siung bawang lanang 2. 9 biji kemiri 3. 9 helai daun luntas muda 4. 1 butir Telur ayam kampung 5. Sepotong kecil pala 6. Madu Resep dari pak antok. Usia 72 tahun. Bersepeda verza tanpa jaket, hanya spon tipis di balik bajunya. Ngopi di warkop sederhana pinggir jalan memang kadang lebih mengasyikkan daripada ngopi di warkop2 kekinian. Ada nuansa kalem, santai tanpa bising soundsistem yg brutal. Tanpa kesemrawutan umpatan2 anakmuda mabar ML yang sibuk berebut sinyal wifi. Warkop sederhana. Hanya ada beberapa 1-2 talam gorengan. Minuman dengan Menu2 standart dan tentunya kesempatan membuka percakapan dengan liyan yang tak terdistraksi gawai. Pak antok, menawar vega ku. Percakapan di mulai dari sana. Ngobrol soal sepeda2 yang pernah beliau pakai. Mulai dari lambreta, motor laki keluaran2 lama yg aku tak paham merk nya karena sudah menjadi barang langka, hingga sepeda2 sekarang -khususnya metik- yg tak punya tenaga. Soal motor RX-king yang hampir menjadi asabab

Hujan kesedihan

Siapa yang bisa menyalahkan orang2 yang melekatkan kesedihan pada hujan?. ...... ketika adam terlempar ke bumi, terpisah dari tulang rusuk nya sendiri kemudian hujan yang pertama baginya datang, apa yang ia lakukan? Mungkin dari sanalah hujan mendapatkan peran sebagai kembaran kesedihan. ..... Aku tak ingin memberi mu kesedihan lewat hujan. Kau sendiri yang tiba2 mengirim pesan pendek padaku, berkata: aku takut pada kesepian. Aku takut hujan yang menambah panjang kesepian. Aku takut hujan yang menambah panjang kesepian yang selalu berujung pada kesedihan. ..... bukan hujan yang memperpanjang kesepian. Bukan kesepian yang memojokkan mu pada kesedihan. Bukan pula hujan yang melahirkan kedua nya. Tapi kamulah penyebab nya ..... Kau lah yang tak juga beranjak dari kesedihan yang kau bangun sendiri. Kesedihan yang Kau pupuk dengan kebahagiaan2 semu. Kebahagiaan yang kau peras dari kesedihan orang lain. ....